Mengutip World Economic Outlook IMF edisi Oktober 2022, PDB Indonesia mencapai US$ 4,02 triliun berdasarkan pendekatan Purchasing Power Parity (PPP) atau paritas daya beli. PPP adalah perbandingan nilai suatu mata uang ditentukan oleh daya beli uang tersebut terhadap barang dan jasa di masing-masing negara.
Posisi Indonesia mengalahkan Brasil, Inggris, dan Perancis yang perekonomiannya mencapai US$ 3,78 triliun, US$ 3,77 triliun, dan US$ 3,68. Indonesia persis berada dibelakang Rusia dengan ekonomi mencapai US$ 4,46 triliun.
Adapun Tiongkok menempati posisi pertama dengan PDB mencapai US$ 30,07 triliun. Disusul Amerika Serikat (AS) US$ 25,03 triliun, India US$ 11,66 triliun, Jepang US$ 6,11 triliun, dan Jerman US$ 5,3 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, ekonomi Indonesia akan tetap kuat hingga akhir tahun 2022. Optimisme tersebut didorong berbagai data indikator yang meningkat hingga kuartal III, bahkan realisasi pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal mampu diatas 5%.
“Mengutip ciutan direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva bahwa IMF melihat kinerja ekonomi Indonesia masih cukup menjanjikan di tengah perkiraan perlambatan ekonomi global. Indonesia tetap menjadi sebuah titik yang terang di tengah ekonomi dunia yang memburuk," kata Airlangga Hartanto dalam keterangannya yang dikutip Rabu (2/11/2022).
Airlangga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai 5,2% dan meningkat menjadi 5,3% pada tahun depan. Selain itu, dirinya juga menyajikan pertumbuhan ekonomi beberapa negara di Asia tahun depan masih positif kuat seperti India sebesar 6%, Tiongkok 4%, dan ASEAN 5%
“Jadi kita berharap tahun depan Asia-Pasifik menjadi penggerak ekonomi dunia,” harap Airlangga.
Sebelumnya Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III-2022 akan sebesar 5,7%. Meningkatnya pertumbuhan ini lantaran, ekonomi Indonesia sudah sangat kuat.
“Di kuartal III melihat peluang masih lebih kuat lagi. Angka kami terakhir 5,7%. Nanti semoga ini tercermin dari angka yang dumumkan BPS (Badan Pusat Statistik),” tuturnya.
Sementara itu, Menteri keuangan Sri Mulyani juga mengatakan bahwa ekonomi Indonesia kuartal III-2022 akan tumbuh diatas 5%, hal itu dipengaruhi sejumlah indikator yang masih sehat.
“Dalam jangka pendek, pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama kuartal III tahun ini diperkirakan masih sangat kuat,” pungkas Sri Mulyani.