Target 17 Kecamatan Miliki SMA/SMK Negeri, Ganjar Dorong Program Pendidikan Revolusioner

 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap ke depan Jateng akan terus melahirkan program revolusioner, khususnya bidang pendidikan. Gubernur dua periode itu menegaskan, pendidikan bisa jadi panglima yang membawa Indonesia menjadi negara adidaya.

Hal itu disampaikan Ganjar saat memberikan sambutan pada acara Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2023 di halaman Kantor Pemprov Jateng.

“Yang pertama, akses pendidikan harus semakin banyak, makin merata, dan mereka yang tidak mampu harus dibantu negara,” ujar Ganjar, Selasa, (16/05/2023).


Menurut dia, banyak cara yang bisa diupayakan untuk mewujudkan itu. Baik secara konvensional maupun modern dengan memanfaatkan teknologi.

“Riset sekarang mesti lebih dalam lagi, apalagi yang perguruan tinggi kita sudah punya BRIN, Jawa Tengah punya BRIDA. Maka, kolaborasi ini kita pakai untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang tidak tuntas dan harus lebih cepat,” papar dia.


Selain itu, Ganjar juga menekankan pendidikan budi pekerti. Serta pentingnya menanamkan budaya integritas sejak dini.

“Sehingga mereka mengerti mana baik, mana buruk, dan bagaimana harus menjaganya. Ya termasuk hormat sama orang tua, cinta pada bangsa dan negara. Itu sesuatu yang hari ini ingin kami sampaikan dalam Hari Pendidikan,” tegasnya.


Ganjar berharap, Jawa Tengah akan terus melahirkan program revolusioner di bidang pendidikan. Misalnya, kebijakan sekolah gratis, sekolah virtual, hingga SMK Jateng diharapkan bisa dipertahankan, bahkan dikembangkan.

“Kami harapkan menjadi fondasi ya, ketika kemudian sekolah negeri sudah bisa tidak berbayar. Maka, kami harapkan mereka yang tidak mampu bisa punya akses,” beber dia.


Ganjar mengatakan, pendidikan menjadi cara efektif untuk berinvestasi. Melalui pendidikan, kata Ganjar, bisa mendorong pengentasan kemiskinan di lingkungan terdekat.

“Dan dia akan membantu keluarganya menyelesaikan kemiskinannya. Ini menurut saya yang hari ini mau kami extent. Termasuk 17 kecamatan yang masih belum ada SMA/SMK negeri, akan kami coba terus garap. Dan dunia swasta itu banyak loh yang ingin membantu. Tinggal kami mencoba mengkoordinasikan agar bisa jauh lebih cepat,” ujar dia.


Sementara itu, semangat kebhinekaan dan nasionalisme tampak begitu terasa saat pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional tingkat Provinsi Jawa Tengah, tadi pagi.

Petugas dan peserta upacara mengenakan beragam pakaian adat nusantara. Begitu pula dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai inspektur upacara, tampak mengenakan pakaian adat Jawa.

Tidak ada pesan khusus yang ingin disampaikan Ganjar dengan mengenakan pakaian adat Jawa tersebut. Namun, penggunaan pakaian adat kali ini menunjukkan betapa kaya Indonesia atas budaya,Selasa, (16/05/2023).

Pejuang NKRI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama