Berkat Bantuan Infrastruktur dari Pemprov Jateng, Masyarakat Sijono Batang Semakin Produktif

 



Masyarakat Desa Sijono, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, bisa merasakan manfaat bantuan keuangan senilai total Rp 1,38 milliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bantuan dalam bentuk pembangunan infrastruktur pada 2021 dan 2022 itu, menjadikan masyarakat setempat produktif.

Sekretaris Desa Sijono, Mustakim mengatakan, masyarakatnya kini telah merasakan manfaat dari adanya bantuan tersebut. Desanya mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng pada 2021, berupa pembangunan beton jalan, aspal jalan, talut jalan, jaringan irigasi tingkat usaha tani dan jaringan irigasi desa. Kemudian, pada 2022 Desa Sijono kembali mendapat bantuan berupa pembangunan jaringan irigasi desa dan pembangunan jembatan.

“Manfaatnya jauh sekali, antara sebelum dan sesudah ada bantuan. Kami ambil contoh untuk aspal. Dulu jalan rusak, sekarang sudah diaspal, jalan jadi lancar. Nilai jual tanah di tepi jalan aspal naik,” kata Mustakim di tempat kerjanya.

Menurutnya, sebelum adanya bantuan jalan aspal, harga tanah di sekitar jalan hanya berkisar Rp 300 ribu per meter. Namun, sejak ada pengaspalan jalan, harga tanah di tepi jalan beraspal naik menjadi sekitar Rp 1 juta per meter. Tentu saja hal itu amat menguntungkan warga, terutama yang hendak menjual tanahnya.

Tidak hanya itu, adanya bantuan jaringan irigasi juga memudahkan petani untuk mendapatkan air air. Sebelumnya, petani sulit mendapatkan air untuk sawahnya, sehingga memanfaatkan sumur bor dan sejenisnya untuk mengairi sawahnya.

Ia menuturkan, jaringan irigasi juga membuat produksi pertanian meningkat. “Itu membuat produksi pertanian padi meningkat. Kalau dulu sebelum ada irigasi, 1 hektare bisa sekitar 4 ton untuk sekali produksi padi per panen. Sekarang bisa 5-6 ton,” beber Mustakim.

Hal itu juga dikatakan petani setempat bernama Zubaedin. Dia mengatakan, bantuan irigasi sangat terasa manfaatnya bagi petani. Sebab berkat bantuan jaringan irigasi, petani tak lagi kesulitan mendapatkan air.

“Perbandingannya ya sekarang air lancar. Dulu ndat-ndet (kurang lancar). Sumur air dari sumur bor juga kurang. Sekarang lancar. Disedot mesin juga bagus,” kata petani berusia 65 tahun ini.

Sejak ada bantuan jaringan irigasi, petani seperti dirinya mampu melakukan panen padi dan hortikultura hingga tiga kali dalam setahun. Padahal, sebelum ada bantuan irigasi, ia dan petani lainnya hanya mampu panen dua kali saja, dalam setahun.

“Airnya lancar. Sebelum ada bantuan irigasi, airnya kurang. Alhamdulillah, sekarang lancar. Senang, Alhamdulillah. Manfaatnya banyak,” tuturnya, Selasa, (09/05/2023).

Pejuang NKRI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama