Ganjar Pranowo Sukses Lahirkan 2.353 Desa Mandiri Energi di Jawa Tengah

 

Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang digenjot Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo telah melahirkan 2.353 desa mandiri energi. Beragam pengembangan energi baru terbarukan yang telah dimanfaatkan masyarakat Jateng di antaranya pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, sampah. Serta pemanfaatan energi nonlistrik seperti biodiesel, biogas, biomasa dan gas rawa (biogenic shallow gas).

Hingga 2021, bauran energi di Jawa Tengah mencapai 13,38 persen. Bahkan, saat ini Provinsi Jateng jadi percontohan pengembangan energi baru terbarukan nasional.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menyebut, dari 2.353 desa mandiri energi, terdiri atas 2.167 desa mandiri energi inisiatif, 160 desa mandiri energi berkembang dan 26 desa mandiri mapan.

“Pengembangan energi terbarukan dan transisi energi di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran serta pihak-pihak nonpemerintah, baik kerja sama bersama swasta maupun masyarakat,” ujar Sujarwanto, Jumat, (16/06/2023).


Keberhasilan transisi energi tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Di antaranya biaya sistem kelistrikan yang lebih murah, diversifikasi ekonomi, pengembangan industri baru, munculnya lapangan kerja hijau, perbaikan kualitas udara, tanah, dan air, serta penurunan biaya kesehatan.

Diakui Sujarwanto, masyarakat Jateng juga berperan aktif untuk ikut menyukseskan transisi energi secara mandiri. “Bahkan kami telah melaksanakan kegiatan Jelajah Energi untuk kali kedua pada 2022,” ucap dia.


Kesuksesan Provinsi Jawa Tengah dalam pengembangan energi baru terbarukan telah menggema secara nasional. Selain jadi percontohan nasional, secara khusus Gubernur Ganjar Pranowo juga diundang oleh Institute for Essentiol Services Reform (IESR) sebagai salah satu co-chair Civil20 (C20 Indonesia).

Ganjar diminta untuk sharing keberhasilan pengembangan EBT dalam rangkaian acara G20 side event dan Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting di Bali, beberapa waktu lalu.

Direktur Eksekutif IESR Febby Tumiwa mengatakan, pengembangan energi baru terbarukan atau EBT di Indonesia tidak bisa dilakukan tanpa ada komitmen kuat pemerintah pusat dan daerah. Dan Jawa Tengah dalam kepemimpinan Ganjar Pranowo berkomitmen penuh terkait hal itu.

“Komitmen Jawa Tengah dalam pengembangan EBT sangat kuat. Jateng membuktikan lewat perencanaan pembangunan energi daerahnya, dan di RPJMDnya yang konsentrasi pada EBT. Ini pelajaran penting bagi daerah lain di Indonesia dan harus dicontoh,” katanya.


Selain itu, Jateng mengalokasikan anggaran untuk mendukung pengembangan EBT. Hal yang belum banyak dilakukan daerah lain. “Harapan kami daerah lain juga mencontoh Jateng,” ujar dia.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan, Jateng memiliki banyak potensi energi baru terbarukan yang perlu dioptimalkan. Seperti panas matahari, gas rawa, geothermal, angin dan air yang tersebar di banyak daerah di Jateng.

“Kita sudah memulai. Kita mencoba mencari kekuatan lokal dan partisipasi dari masyarakat. Yang paling penting adalah masyarakat bisa mandiri energi,” tegas dia.

Pejuang NKRI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama