Program 5NG Jadi Program Unggulan Dalam Pencegahan Kematian Ibu dan Bayi

 

Empat tahun terakhir, jumlah kematian bayi dan balita di Jawa Tengah menurun.

Berdasarkan data Dinkes Jateng, pada 2018 terjadi 8,36 kasus kematian bayi tiap 1.000 kelahiran hidup.

Angka tersebut jauh menurun pada 2022, jumlah kematian bayi menjadi 7,02 kasus tiap 1.000 kelahiran hidup, Senin, (17/07/2023).


Sejak 2018 hingga 2022 Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Tengah jumlahnya terus menurun," jelas Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Jateng, Yuni Rahayuningtyas.

Penurunan juga terjadi pada jumlah kasus Angka Kematian Balita (AKABa).

Pada 2018 terjadi 9,48 kasus kematian balita tiap 1.000 kelahiran hidup.

Empat tahun kemudian, jumlah tersebut turun menjadi 8,2 kasus per 1.000 kelahiran hidup.


Menurut Yuni, penurunan jumlah kematian bayi dan balita di Jawa Tengah tidak lepas dari efektivitas program 5Ng, akronim dari Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, yang artinya memantau ibu hamil.

Program yang diluncurkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada 2016 itu merupakan program sistematis dan terpadu untuk memantau kesehatan ibu hamil dan bayi.

Program tersebut meliputi 4 fase yakni fase sebelum hamil, hamil persalinan, hingga masa nifas agar ibu dan bayi sehat.

Pemantauan dilakukan agar ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sehingga ibu selamat dan bayi pun tumbuh dengan sehat.

Program 5Ng terbukti efektif dalam melindungi nyawa ibu hamil dan melahirkan.

Data Dinkes Jateng mencatat, sepanjang 2022 terjadi 84,6 kasus kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup.

Jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan pada 2022 sebanyak 199 kasus, sehingga jika dihitung penurunan mencapai sekira 57 persen.

Pada berbagai kesempatan, Ganjar menegaskan komitmennya terhadap percepatan penurunan angka kematian bayi melalui program ‘Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng’.


Program ini diluncurkan Pemprov Jateng untuk mengatasi masalah stunting termasuk masalah kematian ibu, bayi dan anak.

Selain itu, Ganjar juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus bersinergi dengan BKKBN untuk mengatasi masalah stunting.

Termasuk bekerja sama dengan semua lintas sektoral dan semua kepala daerah di Jawa Tengah.

"Harus diketahui data lengkap terbaru ibu hamil, stunting dan data yang kandungannya bermasalah untuk mencegah sejak dini angka kematian ibu dan angka kematian bayi," kata Ganjar.

Pejuang NKRI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama