Ganjar Pranowo Dapat Wejangan Tentang Sejarah Islam di Indonesia

 

Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mendapatkan wejangan khusus dari mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.

"Ya, ide saya tentang Islam Nusantara, kalau Pak Ganjar sudah jadi presiden teruskan, kalau bisa di ekspor ke luar negeri," kata Said Aqil seusai bertemu dengan Ganjar di Ponpes Luhur Al-Tsaqafah, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, pada Kamis (5/10) malam.

Jika Ganjar terpilih menjadi Presiden RI ke-8, kata Said, Islam Nusantara bisa terus berjalan di Indonesia. Dengan demikian, harapan tersebut nantinya bisa menjadi sebuah fondasi umat Islam yang ramah.

"Salah satunya jalan adalah bagaimana Islam menyatu dengan budaya, bahkan budaya jadi fondasi Islam, Islam yang ramah. Di Timur Tengah, kalau hanya Islam yang meninggalkan budaya tegang, konflik, bahkan perang saudara," ujarnya, Sabtu (07/10/2023).


Ganjar mengaku senang setelah mendapatkan wejangan dari Saiq Aqil.

Mantan Gubernur Jawa Tengah bisa mendengarkan penjelasan mengenai Islam Nusantara tersebut, sehingga wejangan itu memang harus diteruskan.

"Dan beliau bercerita sejarah Islam di Indonesia serta tokoh-tokohnya, maka kita mesti mempertahankan kalau bahasa lain punya kepribadian dan kebudayaan. Jadi kita tidak boleh dilanggar oleh agamanya beliau ceritakan beginilah harusnya yang ada di Indonesia itu jauh lebih penting," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar diberikan cenderamata berupa karya dari Said Aqil dan logo Nahdlatul Ulama terbuat dari ukiran emas 24 karat.

Sekadar informasi, Islam Nusantara adalah model aliran dibentuk oleh Nahdlatul Ulama. Itu dikembangkan oleh NU di Nusantara Indonesia.

Islam Nusantara diperkenalkan pada 2015 sebagai bentuk gerakan denominasi masyarakat muslim yang menolak dominasi Islam berdasarkan persoektif Arab dan Timur Tengah, misalnya Wahabisme dari Arab Saudi.


Pejuang NKRI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama