Pentingnya Kurikulum Pendidikan yang Menyiapkan Pelajar Masuk Dunia Kerja

Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyatakan, peningkatan kualitas pendidikan sangat penting agar Indonesia bisa memanfaatkan bonus demografi, untuk jadi negara maju.

Jika gagal memanfaatkan kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif yang jauh lebih banyak dari penduduk usia tak produktif, RI akan mengalami malapetakan demografi.

"Momentum ini mesti kita pakai karena kita punya bonus demografi, kira-kira berapa 10-13 tahun ke depan? Jangan sampai ini menjadi malapetaka demografi, maka pendidikan menjadi penting kita tampilkan yang pertama, harapan kita akses-akses inilah yang bisa kita dorong," kata Ganjar dalam Sarasehan 100 Ekonom 2023 di Jakarta, Rabu (8/11/2023).


Untuk meningkatkan kualitas Pendidikan, Ganjar akan membuat program “Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana”. Dengan begitu, anak yang punya pendidikan yang baik bisa mengangkat perekonomian keluarganya.

"Kalau pendidikannya baik, dia dari keluarga miskin, rata-rata orang yang berpendidikan baik ini akan mengangkat kemiskinan keluarganya, kecuali mereka yang miskinnya ekstrem," ujarnya.

Ia memaparkan, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Mulai dari angka kematian ibu melahirkan hingga kualitas para pelajar.

"PISA (Programme for International Student Assessment), kita punya skor PISA yang masih sangat rendah, lalu ada prevalensi stunting yang kita harapkan ini bisa kita tekan, termasuk sebenarnya AKI (angka keselamatan ibu melahirkan), AKB (angka kematian balita)," tuturnya.

"Juga, pendidikan untuk buruh yang berprestasi dan keluarganya untuk mendorong bahwa masa depan dari keluarga itu begitu turun ke anaknya, nanti ke cucunya, makin hari naik kelas," ucapnya.

Jika terpilih sebagai Presiden RI dalam Pemilu 2024, Ganjar mengaku akan membuat kurikulum pendidikan yang menyiapkan para pelajar masuk ke dunia kerja. Sehingga hal itu akan menjembatani kebutuhan industri dan meningkatnya angkatan kerja.

"Ini pas industrialisasi, ada bonus demografi, maka kalau di tengahnya diberi pendidikan yang pas, match, ketemu dia," sebutnya.


Ganjar juga menyoroti banyaknya lulusan universitas yang enggan menjadi pengusaha dan lebih memilih menjadi pegawai. Padahal, pengusaha punya peran penting dalam menggerakkan roda ekonomi.

Ia pun berkomitmen menyediakan permodalan yang mudah dan murah bagi anak muda yang ingin memulai usaha.

"Maka kita bikin itu Hetero Space. Lalu soal modal kita buat kredit milenial, suku bunganya rendah," ungkapnya.

Hetero Space adalah program yang diusung Ganjar di Jawa Tengah sebagian ruang bagi anak-anak muda untuk mengembangkan bisnis dan saling berkolaborasi.

Pejuang NKRI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama